Deskripsi Blog

Pusat pendidikan sastra dan pendidikan penulis muda Islam masa depan - Gerakan cinta buku - Perpustakaan dan toko buku

Selamat datang, dan terimakasih atas kunjungannya

Jikalau ada yang baik di blog ini, maka ambillah manfaatnya. Andai ada yang tak disukai, abaikanlah. Namun bila banyak yang buruk, maka perangilah....!

Cerpen

TETESAN CINTA

Malam hening, bulan redup bersinar kesepian di tengah-tengah gelapnya malam, tanpa di temani bintang-bintang bercahaya seperti biasanya. Seolah ia mengerti dan ingin mengatakan kepadaku bahwa ia ingin bercerita sedikit tentang arti kesendirian yang dirasakannya dan saat ini tengah aku rasakan pula. Aku bercerita kepadanya, "Apakah aku salah jika mencintai seseorang, dan apakah aku salah jika aku kecewa kepada seseorang?. Aku telah berubah banyak demi dia,tapi seolah tanpa dosa kini ia meninggalkanku begitu saja. Aku dulu sangat mencintainya kerena ia adalah laki-laki yang baik dan sholeh dan aku sangat mengharapkan ia menjadi suamiku dan menjadi ayah dari anak-anakku nanti. Tapi semua itu, kini telah pupus menjadi arang dan terpendam jauh dalam dasar hatiku semoga takkan pernah muncul lagi melukai hatiku. Karena ia kini telah bahagia menikah dengan gadis yang lebih sholihah dari pada aku"
Apa gunanya mengeluh sekarang, apakah pantas aku kecewa karena perubahan baik yang telah aku alami saat ini, apakah pantas aku menggerutu dengan jasanya yang telah memperkenalkan aku dengan Allah?, Maafkan aku Ya Allah jika aku belum dapat menerima takdir yang telah Engkau berikan kepadaku. Semoga dengan ini Engkau mau menggantinya dengan yang lebih baik lagi.
Pagi ini seolah ada yang berbeda, semua orang di rumah ini sibuk membenahi semuanya seakan ada tamu agung yang akan berkunjung. "Wulan lekas kamu mandi..! mau ada tamu dari jauh" pinta bundaku.
"Emang siapa yang mau datang Bund?".
"Sahabat Ayahmu, itu loh yang dulu anaknya pernah satu SMA denganmu dan kemudian pindah ke Bandung."
"Oh si bawel ya bund?"
"Huss..anak orang main ganti-ganti nama. Namanya Ustadz Muhammad Anidzomi, dia sekarang sudah S2 lulusan Al Azhar Mesir"
"Wulan enggak salah denger kan bund?"
"Udah sana mandi aja..! siapa tahu dia suka sama kamu"
"Ah..bunda...please deh, Toooollllong..!" dengan nada ngeledek ia menimpali perkataan bundanya.
Akhirnya setelah lama di tunggu, tamunya datang juga, yaitu Paman Basra, Bibi Husnah dan anaknya yang supper menjengkelkan si bawel Anidzomi. Wah sepertinya ada yang beda, ternyata Mesir mampu merubah manusia menjadi dewa. Anidzomi yang ku kenal dulu bawel dan selenge'an kini terlihat alim, aku pun malu dan membalas senyumnya saat ia tersenyum kepadaku. Padahal dulu setiap kita bertemu pasti sudah aku acak-acak rambutnya.
"Kamu sudah banyak berubah ya Lan?" tukasnya pelan
"I..iya, sama kakak juga sudah banyak berubah"
"Cie..cie ada yang nerves tuh... mesra banget lagi, pake panggil kakak!" ledek bunda.
Pertemuan hari itu berjalan lancar, hari itu juga kami berziarah ke makam kakek. Disana Anidzomi memimpin do'a dan entah mengapa setelah mendengarnya berdoa'a, rasa kagum berkembang begitu cepat memenuhi relung hatiku tak terkendali.
Dan Subhanallah, setelah kami kembali ke rumah bersama-sama. Perbincangan tiba-tiba berubah, saat bunda bercanda menanyakan apakah Anidzomi sudah punya pacar ataukah belum. Maka dia menjawab, saya mau cari istri saja bu bukan pacar.
"Wah kebetulan ne.. ada anak perawan nganggur"
"Apa-apaan sih bund...?" jawabku tersipu malu sehingga membuat semua yang ada di situ menertawakanku.
"Emang wulan mau jadi istri kakak..?" tanyanya to the point tanpa basa-basi entah bercanda atau beneran.
"Udah-uadah tidak lucu ah..?" jawabku sewot.
"Beneran, kalau wulan mau, kakak lamar wulan sekarang. Kalau tidak ya...? tidak apa-apa."
Ternyata apa yang ia katakan sungguhan, dan ternyata Allah segera mengabulkan do'aku semalam. Sehari saja Allah mampu merubah rasa sakitku menjadi kebahagiaan yang tak terkira dan kini aku hidup bahagia dengan dia selama-lamanya sebagai keluarga yang penuh cinta bersama anak-anak yang lucu, shole dan sholihah. I LOVE YOU ALLAH TO ALL YOUR LOVE ME.

^_^ mzQ ^_^ untuk sahabat...
Minggu, 13 Februari 2011

JANJI CINTA

Pagi itu langit sendu, gumpalan awan beriringan membagikan keteduhan. Wildan teringat janjinya untuk menemui Daweyah yaitu kekasihnya yang sangat ia cintai. Hatinya berbunga-bunga karena hari ini ia bermaksud untuk melamar kekasihnya dengan sebuah cincin yang sudah ia beli dengan uang hasil mengumpulkan sisa gajinya tiga bulan ini.
Di sebuah masjid Agung yang sudah cukup tua, mereka bertemu setelah mengikuti sebuah acara tabligh akbar yang di isi oleh Kiyai mereka waktu di Pesantren dulu. Kini waktunya ia menyatakan niatnya untuk meminang gadis muda itu. Di sebuah taman, dengan romantis ia berlutut meminta Daweyah menjadi istrinya. Daweyah menangis menerima cicin itu dan mengatakan "Sayang apakah benar engkau mencintaiku..?, jika benar aku ingin engkau buktikannya kepadaku?"
"Apapun yang engkau minta asalkan itu baik di mata Allah wahai kekasih hatiku,maka akan aku lakukan untukmu dan aku terima tantanganmu".
"Sampai saat ini kita tak pernah berpisah. Aku ingin engkau jangan menghubungiku meski hanya melalui sms, apa lagi sampai bertemu, cukup dua hari saja. Jika engkau mampu, aku akan percaya bahwa engkau sangat mencintaiku karena Allah, dan aku berjanji akan mencintaimu seumur hidupku"
"Jika itu maumu, baiklah akan aku lakukan demi Allah"
Dua hari mereka lalui tanpa sedikitpun berhubungan walau sekedar sms seperti kesepakatan mereka. Wildan isi hari-harinya dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah, berharap Daweyah adalah pendamping hidup terbaik yang telah Allah pilihkan untuknya. Dia tak tahu bahwa saat ini kekasih hatinya sedang manahan sakitnya yang teramat menyiksa selama ini, dan hingga saat ini sedikitpun tak pernah ia tunjukkan kepada Wildan. Karena begitu sayangnya ia hingga tak sanggup melihat wildan tersiksa karena penyakit yang dideritanya.
Dua hari amat cepat berlalu, Wildan menggebu-gebu ingin bertemu kekasih hatinya sekaligus ingin langsung meminta ijin kepada kedua orang tua daweyah untuk memperistrinya. Namun naas, saat ia sampai di depan rumah kekasihya, ia melihat kekasih yang amat ia cintai telah membujur kaku di pembaringan terakhirnya, dengan selembar surat di genggaman tangannya "Tertuju untuk Wildan, Kekasihku". Tetesan air matanya tak tertahan, meluncur dengan sendirinya, kemudian ia membuka dan membaca surat itu "Sayangku selamat karena engkau telah berhasil membuktikan cintamu kepadaku dengan hidup jauh dariku meski hanya dua hari saja, aku yakin engkau pasti mampu melakukan itu, maka lakukanlah itu kepadaku untuk selama-lamaya. Akupun telah membuktikan cintaku kepadamu untuk mencintaimu seumur hidupku ^_^ I LOVE YOU FOREVER, THANK YOU ALLAH"

^_^ mzQ ^_^ dari Sahabat......
(Jum'at, 4 Februari 2011)